Ahad, 3 Disember 2023

Masjid Razaleigh

    Masjid Razaleigh bernilai lebih RM34 juta(Utusan, 24 April 2022) yang menyerupai model Masjidil Haram di Makkah  menjadi mercu tanda di Gua Musang dan tarikan pelancong. Berkeluasan 70,000 kaki persegi, masjid dengan rekaan unik dan menarik menggunakan bahan binaan berkualiti tinggi termasuk jubin dibina di atas tapak seluas 1.5 hektar. Mula dibina pada akhir 2016, masjid diilhamkan oleh Ahli Parlimen Gua Musang pada masa itu, Tengku Razaleigh Hamzah, mampu menampung sehingga 3,500 jemaah pada setiap masa dengan dilengkapi sembilan menara setinggi 30 meter dan tujuh kubah mirip Masjidil Haram. 

    Sebagai nilai tambah supaya masjid ikonik Kelantan itu terus menggamit kehadiran pelancong, sebuah replika Kaabah turut dipasang di bahagian tengahnya.Uniknya replika tersebut, ia dibina hasil gabungan bongkah skrin LED berteknologi canggih yang sentiasa memaparkan ayat-ayat suci al-Quran atau kandungan khutbah disampaikan oleh imam masjid itu.







# Pelancongan
# Gua Musang
# Kelantan

Rabu, 30 Ogos 2023

Bacaan Pagi

 Al Mathurat:

1. Bacaan Al Fatihah


Maksudnya:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat). Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.

2. Surah al-Baqarah ayat 1 – 5

Maksudnya:

Alif, Laam, Miim. Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab “Al-Quran” yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.


3. Ayatul Kursi (al-Baqarah ayat 255)


Maksudnya:

Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya)

4. Surah al-Baqarah ayat 256




Maksudnya:

Tidak ada paksaan dalam ugama (Islam), kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). Oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan Taghut, dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali ugama) yang teguh yang tidak akan putus. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

5. Surah al-Baqarah ayat 257





Maksudnya:

Allah Pelindung (Yang mengawal dan menolong) orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, penolong-penolong mereka ialah Taghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.

6. Surah al-Baqarah ayat 284


Maksudnya:

Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi adalah kepunyaan Allah. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hati kamu atau kamu memyembunyikannya, nescaya Allah akan menghitung dan menyatakannya kepada kamu. Kemudian Ia mengampunkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.


7. Surah al-Baqarah ayat 285


Maksudnya:

Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): “Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain Rasul-rasulnya”. Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali”.


8. Surah al-Baqarah ayat 286


Maksudnya:

Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.


9. Surah al-Ikhlas ayat 1 – 4

Maksudnya:

Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa; “Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat; “Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; “Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya”.

10. Surah al-Falaq

Maksudnya:

Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk, “Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; “Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk; “Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan); “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya”.

11. Surah an-Nas ayat 1 – 6

Maksudnya:

Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada (Allah) Pemulihara sekalian manusia. “Yang Menguasai sekalian manusia, “Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, “Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, -“Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, – “(Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia”.

12. Doa pujian kepada Allah SWT



Maksudnya:

Sesungguhnya kami terjaga di pagi hari (di petang hari) dengan (kesedaran bahawa) Kerajaan (bumi dan segala isinya) ini seluruhnya adalah milik Allah. Dan segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya tiada Tuhan selain Dia dan kepada-Nya kami akan dibangkitkan. (3x)

13. Doa untuk teguh pendirian dalam Islam

Maksudnya:

Kami terjaga di pagi hari (petang hari) dalam fitrah Islam, dan kalimah ikhlas dan dalam agama nabi kami, Muhammad SAW, dan dalam millah (ajaran) bapa kami Ibrahim yang hanif (lurus) sedang dia bukan orang musyrik.

14. Doa mensyukuri nikmat

Maksudnya:

Ya Allah, aku terjaga pada pagi dan petang dalam nikmat Mu, afiat (keselamatan dari mara bencana), dan terjaganya rahsia-rahsia (dosa-dosa) ku, maka sempurnakan nikmat-Mu, afiat-Mu dan penjagaan-Mu itu di atasku, di dunia dan akhirat. (3x)

15. Pengakuan segala nikmat dari Allah

Maksudnya:

Ya Allah, tidaklah aku pada waktu pagi dan petang dengan nikmat apa yang aku peroleh dan diperoleh seseorang di antara makhluk-Mu adalah dari-Mu, yang Esa dan tidak bersekutu, maka bagi-Mu segala puji dan syukur.

16. Pujian bagi Allah


Maksudnya:

Ya Allah, bagi-Mu segala puji seagung kemuliaan wajah- Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.

17. Bacaan ikrar

Maksudnya:

Aku telah redha dengan Allah sebagai Tuhanku, dan dengan Islam sebagai agamaku dan dengan Muhammad sebagai nabi dan rasulku. (3x)

18. Bertasbih kepada Allah


Maksudnya:

Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak bilangan kejadian-Nya dan keredhaan-Nya, dan seberat timbangan ‘Arasy-Nya dan sebanyak dakwat (yang terpakai untuk menuliskan) kalimah-Nya. (3x)

19. Bacaan meninggikan Asma’ Allah


Maksudnya:

Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya akan terhalanglah, segala sesuatu di bumi dan di langit, untuk menimpakan bencana, dan Ia Maha Mendengar dan Mengetahui. (3x)

20. Doa terhindar dari Syirik


Maksudnya:

Ya Allah, kami berlindung pada–Mu dari menyekutukan- Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun dari (menyekutukan-Mu) dengan sesuatu yang tidak kami ketahui. (3x)

21. Doa berlindung dari kejahatan makhluk


Maksudnya:

Aku berlindung pada kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa-apa yang diciptakan. (3x)

22. Doa terhindar dari belenggu hutang


Maksudnya:

Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dan aku berlindung pada-Mu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkaman hutang dan penindasan orang.

23. Doa dilimpahkan kesihatan


Maksudnya:

Ya Allah, sihatkanlah badanku, Ya Allah, sihatkanlah pendengaranku, Ya Allah, sihatkanlah penglihatanku.

24. Doa terhindar dari kemiskinan


Maksudnya:

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari kekafiran dan kefakiran; Ya Allah, aku berlindung kepada- Mu dari azab kubur; tidak ada Tuhan selain Engkau. (3x) (Ibnu Sunni, H. Sahih)

25. Doa memohon keampunan


Maksudnya:

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau; Engkau yang menciptakan dan aku abdi- Mu, dan aku berada dalam perjanjian dengan-Mu, ikrar kepada-Mu, (yang akan aku laksanakan dengan) segala kemampuanku; dan aku berlindung pada-Mu, dari kejahatan apa-apa yang telah aku lakukan; aku mengakui (dengan sebenar-benarnya) nikmat-Mu kepadaku; dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, kerana tidak ada yang boleh mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau.

26. Istighfar (Memohon Keampunan)



Maksudnya:

Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup dan selalu jaga; dan aku bertaubat pada-Mu. (Ulang 3 kali)

27. Pujian dan memohon taubat


Maksudnya:

Maha Suci Engkau, Ya Allah dan segala pujian bagi- Mu; aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah, aku mohon ampun dan bertaubat pada-Mu.

28. Selawat ke atas Nabi


Maksudnya:

Ya Allah restui dan berkatkanlah junjungan kami Muhammad sebagai hamba, nabi dan rasul-Mu yang ummi. Berkatkan keluarga dan sahabat Baginda. Sejahterakanlah Baginda selama-lamanya. Sejahterakanlah Baginda selama-lamanya sebanyak-banyak bilangan dalam ilmu dan sebanyak-banyak perkara yang ditulis oleh Qalam-Mu dan sebanyak-banyak yang dirangkum oleh kitab-Mu.



Maksudnya:

Terimalah dan relakanlah pemimpin terutama kami; Sayyidina Abu Bakar, Omar, Othman, Ali dan para sahabat Baginda semuanya, para tabi’in, dan orang-orang yang mengikut jejak langkah mereka sampai hari pembalasan. Terimalah (kepulangan) mereka dengan sebaik-baiknya. Maha Suci Tuhan (Mu) yang memiliki kebesaran dan kemuliaan dari sifat tercela. Salam sejahtera untuk para Rasul utusan, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.

29. Doa selepas al-Mathurat




Maksud Doa al-Mathurat:

Ya Allah kurniakanlah kami lisan (lidah) yang lembut membasahi mengingati dan menyebut (nama-Mu), hati yang penuh segar mensyukuri (nikmat-Mu), serta badan yang ringan menyempurnakan ketaatan kepada (perintah-Mu). Ya Allah, kurniakanlah kami iman yang sempurna, hati yang khusyuk, ilmu yang berguna, keyakinan yang benar-benar mantap, dinn (cara hidup) yang jitu dan unggul, selamat dari segala mara bahaya dan petaka.

Kami mohon kepada-Mu Ya Allah kecukupan yang tidak perlu kami terpaksa meminta kepada orang lain. Berikanlah kami Ya Allah iman yang sebenarnya sehingga kami tidak menyekutukan-Mu.

Berikanlah rahmat-Mu kepada kami, keluarga dan anak-anak kami serta sesiapa sahaja yang bersama-sama kami. Jangan (Ya Allah) Engkau biarkan nasib kami ditentukan oleh diri kami sendiri; walaupun hanya dalam sekelip mata atau lebih pendek dari masa itu. Wahai Tuhan yang paling mudah dan cepat memperkenankan permintaan.

Selawat (berkat dan rahmat) dan restu Allah untuk junjungan kami Muhammad, nabi yang mulia, kepada keluarga Baginda dan para sahabat Baginda amnya.

Penutup

Al Mathurat pagi biasanya dibacakan pada waktu selepas subuh.

Ia merupakan satu himpunan zikir dan wirid yang diambil daripada Rasulullah SAW, yang disusun oleh Imam Hassan Al Banna.

Bagi seorang mukmin, masanya tidak boleh berlalu sia-sia dengan begitu sahaja.

Di waktu pagi dan petang, dia hendaklah sentiasa bertasbih, beristighfar, bertahmid dan berdoa kepada Allah SWT.

Firman Allah:

‘Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya’

— Surah Qaaf ayat 39





Ahad, 7 Mei 2023

LONG YUNUS

    Pada tahun 1776 Long Yunus iaitu putera kepada Long Sulaiman ditabalkan dengan rasminya menjadi Raja Kelantan. Baginda telah berjaya merampas takhta Kerajaan Kelantan daripada Long Muhammad dalam satu peperangan yang sengit dalam tahun 1762. Dalam peperangan tersebut Long Muhammad telah mati dibunuh oleh Long Yunus sendiri.

            Selepas kemenangan ini baginda Long Yunus telah dilantik menjadi Raja Kelantan dan terus menjadikan Kota Kubang Labu sebagai pusat pemerintahannya. Dalam jangka waktu 14 tahun, Baginda menumpukan perhatian dalam usaha-usaha mententeramkan keadaan huru-hara yang masih belum reda dalam negeri.

            Setelah keadaan aman dan selamat maka dalam tahun 1776 Baginda Long Yunus telah rasminya ditabalkan sebagai Raja Kelantan oleh Sultan Mansur Shah Terengganu.

            Dalam tahun 1777 Long Yunus telah mengambil keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari  Kota Kubang Labu ke tempat yang baru. Tempat yang baru dipilih ini dikenali dengan nama Kota Pengkalan Galuh (kini dikenali dengan nama Kota Lama) tidak berapa jauh daripada Kota Kubang Labu.

            Pada masa pemerintahan Long Yunus, Baginda telah mengurniakan jawatan “Engku Seri Maharaja Perdana Menteri” kepada sahabat karibnya Long Gaffar yang banyak berjasa dan membantunya dalam peperangan merampas kembali takhta Kerajaan Kelantan. Long Ghaffar yang mempunyai kuasa pemerintahan yang luas dari kawasan Jeram sebagai pusat pemerintahannya.

            Dengan kegigihannya, Baginda berjaya meyatupadukan seluruh Negeri Kelantan di bawah satu panji-panji pemerintahan sahaja. Jasa-jasa Baginda yang besar ini menjadi kenangan yang abadi kepada pemerintah-pemerintah Kelantan yang menaiki takhta selepasnya.

            Baginda Sultan Muhammad IV telah mengabadikan nama Long Yunus kepada nama Bintang Kehormat untuk Kearabat D’raja Yang Amat Dihormati “Al-Yunusi”.

            Baginda Raja Long Yunus mangkat dalam tahun 1794 ketika berusia 93 tahun setelah memerintah Kelantan dengan adil dan saksama menempuh berbagai cabaran dan peristiwa penting. Baginda telah dimakamkan di makam D’Raja, Kota Bharu.

 

 

Sultan Raja Pemerintah Kelantan Moden:

1) Long Yunus Bin Long Sulaiman 

(Yg. Dipertuan 1762 – 1795)

Long Yunus turut serta dalam rombongan Long Gaffar ke Terengganu. Semasa di Terengganu Long Yunus telah dikahwinkan dengan Tuan Chik Jumat, Chik Puan Balai Dua, anak perermpuan Engku Tenang Wangsa Terengganu. Sebagai membalas jasa di atas kesetiaannya terhadap Long Gaffar, Long Yunus pula telah diberikan kuasa memerintah meliputi kawasan pantai bermula di Kuala Kemasin, Kota Bharu, Tabal sehingga Bukit Tanjung (Narathiwat). Walaupun diberikan kuasa memerintah wilayah tersebut, kuasanya adalah terbatas. Kuasa pemerintahan sebenar masih lagi berada di bawah kekuasaan Baginda Long Gaffar yang berpusat di Limbat. Long Yunus tidak boleh menjatuhkan hukuman bunuh terhadap pesalah tanpa merujuk terlebih dahulu kepada Baginda Long Gaffar di Limbat. Konsep pembahagian kuasa yang diasaskan oleh Baginda Long Gaffar ini terus diamalkan dan dihormati sehinggalah kemangkatan Long Yunus.


2) Tengku Muhammad Bin Tuan Dalam (Menantu Long Yunus / 

Yg. Dipertuan 1795 – 1799)

Menantu Long Yunus (suami Cik Ku Tuan Nawi) dan putera kepada Sultan Terengganu iaitu Sultan Mansor. Pemerintahannya tidak lama kerana kurang disenangi terutamanya oleh putera sulong Long Yunus iaitu Long Muhamad. Pemerintahan berakhir selepas berjaya dikalahkan oleh Long Muhamad pada 1801.


3) Long Muhammad Bin Long Yunus (Sultan Muhammad-I 1800 – 1837)

Baginda merupakan putera sulung Long Yunus dan tidak mempunyai anak (digelar Marhom Mandul). Baginda telah mengambil anak Temenggong Long Tan iaitu Long Senik Mulut Merah sebagai anak angkatnya.


4) Long Jenal@Zainal Bin Long Yunus

(Yg. Dipertuan 1837 – 1839)

Adik Long Muhamad (Sultan Muhamad I 1801-1835) dan memakai gelaran Yam Tuan Kelantan.


5) Long Senik Mulut merah Bin Long Hitam @ Tam Bin Long Yunus 

(Sultan Muhammad – II 1839 – 1886)

Baginda yang mula-mula sekali memakai gelaran Sultan dan digelar Sultan Muhamad II. Baginda merupakan anak Temenggong Long Tan dan menantu kepada Baginda Long Seri. Pada 1844 Istana Kota Bharu (kemudiannya dikenali sebagai Istana Balai Besar pada zaman Sultan Muhamad IV) telah dibina dengan mengambil tukang-tukang dari Limbat atas arahan Baginda Long Seri. Pada masa pemerintahannya, usaha-usaha bagi melemahkan penguasaan Limbat ke atas Kota Bharu giat dijalankan. Pada masa pemerintahannya juga menyaksikan peningkatan pengaruh Siam, ia dipercayai ada hubung kait dengan cubaan bagi mendapatkan pengiktirafan Siam terhadapnya sebagai pemerintah Kelantan.

Sultan Muhammad II atau Long Senik Mulut Merah ibni al-Marhum Tengku Temenggong Long Tan (Tengku Temenggong Ariya Pahlawan) ibni al-Marhum Sultan Long Yunus (Sultan Kelantan), mempunyai dua orang puteri dan seorang putera;

1.   Tengku Putri atau Long Sulong binti Sultan Muhammad II (Sultan Kelantan) berkahwin dengan Tengku Ahmad atau Sultan Tengah ibni al-Marhum Tengku Muhammad (Pemangku dan Yang di-Pertuan Muda Kelantan, 1795-1800) ibni al-Marhum Sultan Mansur Shah I (Sultan Terengganu). Tengku Ahmad (Tengah) ialah pemangku Sultan Kelantan sementara menggantikan Tuan Long Ghaffar yang masih muda berumur sembilan tahun semasa kemangkatan ayahandanya Sultan Muhammad II) dan bukan putera Sultan Muhammad II, baginda adalah putera Tengku Muhammad Terengganu, menantu Sultan Muhammad II

2.   Tengku Putri Che’ atau Engku Na Nik (Tengku Raja Patani) binti al-Marhum Sultan Muhammad II (Sultan Kelantan) berkahwin dengan Tengku Besar Long Puteh (Raja Patani)

3.   Tuan Long Ghaffar (Tengku Petra Dalam Kebun) ibni al-Marhum Sultan Muhammad II (pewaris tahta yang sah)

Keturunan Tengku Muhammad Terengganu (Pemerintah Kelantan Sekarang)


6) Long Sulong Bin Long Senik Mulut Merah 

(Sultan Ahmad 1886 – 1890) 

Istana Nilam Puri


Nama asal baginda ialah Tengku Ahmad, iaitu anak kedua Tengku Muhammad bin Sultan Mansur Terengganu (Marhum Besar). Menantu kepada Sultan Muhammad II. Dilantik sebagai pemangku raja Kelantan kerana Long Ghaffar bin Sultan Muhammad II masih kecil. Dengan bantuan dari Siam meminggirkan hak Long Ghaffar sebagai pewaris sah takhta Kelantan. Diberi gelaran Phraya Rajadipati Putrapurutravisesa Pradisvara Rajanarubadindra Surindra Ravivamsa oleh Raja Siam Rama IV. Pada 1887, baginda membina Istana Jahar. Baginda turut berbesan dengan Long Mansor:

1.   Tengku Salleh (putera Long Mansor) berkahwin dengan Tengku Kembang (puteri Sultan Ahmad)

2.   Tengku Besar (putera Sultan Ahmad) berkahwin dengan Tengku Kalsom (puteri Long Mansor)

Perkahwinan ini dipercayai bermotif politik dan ada kaitan dengan usaha-usaha bagi melemahkan gerakan bagi menaikkan semula keturunan Long Gaffar di Kelantan.


7) Long Kundur Bin Long Sulong 

(Sultan Muhammad – III 1890 – 1891)

Nama asal baginda ialah Long Kundor iaitu putera Sulong Sultan Ahmad.


8) Long Mansor Bin Long Sulong 

(Sultan Mansor 1791 – 1900)

Nama asal baginda ialah Long Mansor dan merupakan adik Long Kundor (Sultan Muhamad). Pada masa pemerintahannya, iaitu pada 1891, Datuk Bahaman melarikan diri ke Ulu Kelantan.


9) Long Senik Bin Long Kundur 

(Sultan Muhammad – IV 1900 – 1920)

10 Tengku Ismail Bin Long Senik 

(Sultan Ismail 1920 – 1944)

11) Tengku Ibrahim Bin Long Senik 

(Sultan Ibrahim Petra 1944 – 1960)

 Istana Seri Cemerlang

12) Tengku Yahya Petra Ibni Tengku Ibrahim 

(Sultan Yahya Petra 1960 – 1979)

13) Tengku Ismail Petra Ibni Tengku Yahya Petra 

(Sultan Ismail Petra 1979 – 2009)

14) Tengku Muhammad Faris Petra Ibni Tengku Ismail Petra

 (Sultan Muhammad – V 2009 – Sekarang)